Friday, June 15, 2012

MAKALAH GEOGRAFI


MAKALAH GEOGRAFI
AWAN DAN CURAH HUJAN

KELAS : X-I
KELOMPOK 2
Ø  DANI AFANDI
Ø  WINA WINENGSIH
Ø  IMAS SITI MASITOH
Ø  IA’ZAKIYA
Ø  NINA MARYANTI
MAN CIAWIGEBANG KAB.KUNINGAN
TAHUN AJARAN  2010/2011

KEMENTRIAN AGAMA
MAN CIAWIGEBANG
KAB.KUNINGAN
Jl.RAYA SILIWANGI  KM.15 CIAWIGEBANG



KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam penguasa langit dan bumi atas berkat rahmat dan karunianya kami dari kelompok 2 berhasil menyusun makalah yang berisi tentang awan dan curah hujan yang insyaAllah bermanfaat bagi kita semua.kemudian kami berharap semua pihak dapat mendukung acara diskusi ini
Atas partisipasinya kami ucapkan terima kasih kepada seluruh siswa yang telah mendukung acara diskusi. kami menyadari bahwa makalah ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

                                                                                          Ciawigebang,April 2011
                                                                                          Penyusun
























AWAN

Masa udara terdiri atas berbagai macam gas dalam kandungan yang berbeda-beda.salah satunya adalah uap air.banyaknya uap air yang terkandung dalam sejumblah masa udara dikenal dengan dengan kelembapan atau kelengasan udara.apabila tingkat kelembapan relatif telah mencapai 100%,maka masa udara akan mencapaititik jenuh uap air sehingga dapat terjadi proses kondensasi(pengembunan) dimana uap air akan berubah kembalimenjadi titik-titik air di atmosper.kumpulan titik air atau kristal es di dalam udarayang terjadi karena adanya kondensasi atau sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara disebut awan.ada kalanya pada saat kelembapanudara mencapai titik jenuh (100%),suhu udara sangat rendah sampai berada pada titik beku sehingga uap air tidak lagimengalami proses kondesasi,melainkan sublimasi dimana uap air berubah menjadi kristal-kristal es,yang nantinya memungkinkan akan turun hujan berupa salju.
Banyak awan yang ada dipermukaan bumi berdasarkan ketinggianya pun berbeda-beda,yang pasti awan itu berada di lapisan troposper. Berikut ini merupakan pembagian lapisan awan.

a.         Awan tinggi (6000-12.000 meter)
Awan tinggi dibagi menjadi tiga.awan ini mempunyai ciri dengan penamaan “cirro”.
1.)      Awan cirrus
Ciri-cirinya:
1.        Berbentuk seperti bulu ayam
2.        Awannya berdiri sendiri dan halus
3.        Letaknya tinggi
4.        Tidak menimbulkan hujan
5.        Tidak tebal dan tidak padat
6.        Berukuran kecil
2.)       Cirro Stratus
Ciri-cirinya:
1.         Bentuknya seperti anyaman yang tidak teratur
2.         Warnanya kelabu putih dan halus
3.)      Cirro Cumulus
Ciri-cirinya:
1.        Awanya terputus-putus
2.        Penuh dengan kristal-kristal es
3.        Bentuknya seperti gerombolan domba
b.        Awan Menengah (2000-6000 meter)
Awan menengah dibagi menjadi dua.awan ini mempunyai ciri dengan penamaan “Alto”
1.)      Alto Cumulus
Ciri-cirinya:
1.        Awanya kecil dan banyak
2.        Berbentuk seperti bola
3.        Warnanya putih dan pucatatau kelabu
2.)   Alto Stratus
Ciri-cirinya:
1.        Warnanya kelabu
2.        Awanya berlapis-lapis
3.        Bersifat luas
c.         Awan Rendah (Kurang dari 2000 meter)
 Awan rendah dibagi menjadi tiga.awan ini mempunyai ciri dengan penamaan “Stratus”.
1.)    Strato Cumulus
Ciri-cirinya:
1.        Letaknya rendah
2.        Bentuknya seperti gelombang
3.        Awanya tebal dan bergumpal
4.        Awanya luas
2.)   Strabus
Ciri-cirinya :
1.        Awanya luas
2.        Tingginya kurang dari 1000 meter
3.        Lapisanya melebar
4.        Terjadi karena lapisan inversi,terdapat cukup air
3.)   Nimbo stratus
Ciri-cirinya :
1.        Merupakan awan hujan
2.        Awanya tebal
3.        Bentuknya tidak beraturan
4.        Berwarna putih
5.        Di indonesia jenis awan ini hanya menyebabkan hujan gerimis
d.       Awan yang terjadi karena udara naik (ketinggianya 500-1500 meter)
1.)    Cumulus
Awan cumulus adalah awan yang terbentuk karena udara naik yang mengandung uap air dan menyebabkan terjadinya hujan.
Ciri-cirinya :
1.        Bentuknya bergumpal-gumpal
2.        Dasarnya rata
2.)    Cumulo nimbus
Cumulo nimbus adalah awan yangdapat menimbulkanhujan lebat disertai kilat dan guntur.
Ciri-cirinya
1.        Volumenya besar
2.        Posisinya rendah
3.        Awanya tebal
4.        Puncaknya melebar


CURAH HUJAN

Hujan (presipitasi) adalah segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air,hujan es,dan hujan salju. Hujan dapat terjadi jika uap air yang melayang di atmosfer mencapai kondensasi yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan.
Air yang berada di permukaan bumi memiliki jumblah yang tetap dan senantiasa bergerak,dalam suatu lingkaranperedaran yang disebut siklus Hidrologi,siklus air,atau daur hidrologi.
        Matahari yang memancarkan energi panas memanasi daerah-daerah air di permukaan bumi terutama samudra dan laut, sehingga terjadilah proses penguapan. Uap air tersebut kemudian bergerak naik ke udara yang segera diikuti penurunan suhu. Pada ketinggian tertentu, uap air yang mengalami kondensasi (pengembunan) berubah menjadi embun atau awan, lalu tertiup oleh angin ke daratan dan turunlah hujan.
        Hujan tersebut, baik beruap air, es, maupun salju tidaklah diam di daratan, melainkan masih mengalami pergerakan, ada yang mengalir ke sungai-sungai, ada yang menyerap ke dalam tanah (infiltrasi), diserap oleh tumbuhan, dan ada yang menguap kembali ke atmosfer. Akhirnya kembali lagi ke lautan atau samudra. Demikianlah air bergerak di permukaan bumi, dalam tanah, ataupun di atmosfer bumi.
        Banyaknya hujan pada setiap tempat dapat diketahui dengan pengukuran curah hujan. Alat pengukur hujan disebut penakar hujan, terdiri dari bagan ombrometer dan ombrograf. Di seluruh indonesia pada saat ini terdapat kurang lebih 4.000 unit alat penakar hujan. Hasil pengukuran curah hujan dikirim ke badan meteorologi dan geofisika (BMG) untuk dievaluasi lebih lanjut.
        Alat pengukur curah hujan biasanya berfungsi untuk mengukur jumlah hujan yang jatuh 24 jam perhari pada satu gelas ukur. Sedangkan alat pencatat hujan otomatik mencatat jumlah curah hujan pada kertas pancatat yang setiap hari atau minggu diganti dengan yang baru.
        Berikut ini merupakan cara mengukur curah hujan. Pada waktu hujan kita meletkkan gelas ukur atau bejana lain yang berbentuk silinder ke atas ataupun membesar semakin ke atas. Simpan di lapangan terbuka. Setelah hujan selesai kita akan melihat sejumlah air yang tertampung di dalam silinder/ bejana tersebut. Tinggi air dalam bejana itu misalmya 30 mm, ini berarti tinggi genangan air hujan di daerah tempat tersebut yaitu 30 mm, jika air hujan itu tidak meresap, tidak mengalir, dan tidak menguap, itulah prinsip pencatatan curah hujan.
         Jika kita akan mengukur curah hujan selama satu hari maka kita harus siap waspada selama sehari tersebut. Ketika turun hujan pada waktu tersebut kita harus sudah siap meletakkan bejana tersebut di lapangan terbuka. Selesai hujan kita harus langsung mencatatnya.tinggi air dalam bejana tersebut misalkan 10 mm.di waktu sehari tersebut lalu hujan lagi,maka kita harus menyiapkan bejana kosong,lalu didapat curah hujanya 15 mm.lalu selama satu hari tersebut tidak lagi turun hujan, maka jumblah hujan ketika sehari tersebut sebanyak dua kali, yang pertama air hujan yang tertampung 10 mm dan kedua air hujan yang tertampung 15 mm, jumblahkan dan hasilnya adalah 25 mm, berarti curah hujan di tempat tersebut adalah 25 mm/hari.
Curah hujan didaerah khatulistiwa pada umumnya lebih tinggi dari pada daerah lain di permukaan bumi. Hal ini berhubungan erat dengan intensitas penyinaran matahariyang berpengaruh terhadap proses penguapan dan derajat kelembapan udara. Semakin banyak proses penyinaran yang di pancarkan matahari maka semakin besar penguapanya.
Jumblah curah hujan s

1 komentar:

Anonymous said...

kampung

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hosted Desktop