MAKALAH GEOGRAFI
|
AWAN DAN CURAH HUJAN
|
KELAS : X-I
|
KELOMPOK 2
|
Ø DANI AFANDI
Ø WINA WINENGSIH
Ø IMAS SITI MASITOH
Ø IA’ZAKIYA
Ø NINA MARYANTI
|
MAN CIAWIGEBANG KAB.KUNINGAN
|
TAHUN AJARAN
2010/2011
|
KEMENTRIAN AGAMA
MAN CIAWIGEBANG
KAB.KUNINGAN
Jl.RAYA
SILIWANGI KM.15 CIAWIGEBANG
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah tuhan semesta alam penguasa langit dan bumi atas berkat rahmat
dan karunianya kami dari kelompok 2 berhasil menyusun makalah yang berisi
tentang awan dan curah hujan yang insyaAllah bermanfaat bagi kita
semua.kemudian kami berharap semua pihak dapat mendukung acara diskusi ini
Atas
partisipasinya kami ucapkan terima kasih kepada seluruh siswa yang telah
mendukung acara diskusi. kami menyadari bahwa makalah ini masih perlu
ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
Ciawigebang,April
2011
Penyusun
AWAN
Masa
udara terdiri atas berbagai macam gas dalam kandungan yang berbeda-beda.salah
satunya adalah uap air.banyaknya uap air yang terkandung dalam sejumblah masa udara
dikenal dengan dengan kelembapan atau kelengasan udara.apabila tingkat
kelembapan relatif telah mencapai 100%,maka masa udara akan mencapaititik jenuh
uap air sehingga dapat terjadi proses kondensasi(pengembunan) dimana uap air
akan berubah kembalimenjadi titik-titik air di atmosper.kumpulan titik air atau
kristal es di dalam udarayang terjadi karena adanya kondensasi atau sublimasi
dari uap air yang terdapat dalam udara disebut awan.ada kalanya pada saat
kelembapanudara mencapai titik jenuh (100%),suhu udara sangat rendah sampai
berada pada titik beku sehingga uap air tidak lagimengalami proses
kondesasi,melainkan sublimasi dimana uap air berubah menjadi kristal-kristal
es,yang nantinya memungkinkan akan turun hujan berupa salju.
Banyak
awan yang ada dipermukaan bumi berdasarkan ketinggianya pun berbeda-beda,yang
pasti awan itu berada di lapisan troposper. Berikut ini merupakan pembagian
lapisan awan.
a. Awan tinggi (6000-12.000
meter)
Awan tinggi dibagi menjadi
tiga.awan ini mempunyai ciri dengan penamaan “cirro”.
1.)
Awan cirrus
Ciri-cirinya:
1. Berbentuk seperti bulu ayam
2. Awannya berdiri sendiri dan halus
3. Letaknya tinggi
4. Tidak menimbulkan hujan
5. Tidak tebal dan tidak padat
6. Berukuran kecil
2.)
Cirro
Stratus
Ciri-cirinya:
1. Bentuknya seperti anyaman yang tidak teratur
2. Warnanya kelabu putih dan halus
3.)
Cirro Cumulus
Ciri-cirinya:
1. Awanya terputus-putus
2. Penuh dengan kristal-kristal es
3. Bentuknya seperti gerombolan domba
b. Awan Menengah (2000-6000
meter)
Awan menengah dibagi
menjadi dua.awan ini mempunyai ciri dengan penamaan “Alto”
1.) Alto
Cumulus
Ciri-cirinya:
1. Awanya kecil dan banyak
2. Berbentuk seperti bola
3. Warnanya putih dan pucatatau kelabu
2.) Alto
Stratus
Ciri-cirinya:
1. Warnanya kelabu
2. Awanya berlapis-lapis
3. Bersifat luas
c.
Awan Rendah (Kurang dari
2000 meter)
Awan rendah dibagi menjadi tiga.awan ini
mempunyai ciri dengan penamaan “Stratus”.
1.) Strato
Cumulus
Ciri-cirinya:
1. Letaknya rendah
2. Bentuknya seperti gelombang
3. Awanya tebal dan bergumpal
4. Awanya luas
2.) Strabus
Ciri-cirinya
:
1. Awanya luas
2. Tingginya kurang dari 1000 meter
3. Lapisanya melebar
4. Terjadi karena lapisan inversi,terdapat cukup
air
3.) Nimbo
stratus
Ciri-cirinya
:
1. Merupakan awan hujan
2. Awanya tebal
3. Bentuknya tidak beraturan
4. Berwarna putih
5. Di indonesia jenis awan ini hanya menyebabkan
hujan gerimis
d.
Awan
yang terjadi karena udara naik (ketinggianya 500-1500 meter)
1.) Cumulus
Awan
cumulus adalah awan yang terbentuk karena udara naik yang mengandung uap air
dan menyebabkan terjadinya hujan.
Ciri-cirinya
:
1. Bentuknya bergumpal-gumpal
2. Dasarnya rata
2.) Cumulo
nimbus
Cumulo
nimbus adalah awan yangdapat menimbulkanhujan lebat disertai kilat dan guntur.
Ciri-cirinya
1. Volumenya besar
2. Posisinya rendah
3. Awanya tebal
4. Puncaknya melebar
CURAH HUJAN
Hujan (presipitasi) adalah segala
bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air,hujan
es,dan hujan salju. Hujan dapat terjadi jika uap air yang melayang di atmosfer
mencapai kondensasi yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat
pendinginan.
Air yang berada di permukaan bumi
memiliki jumblah yang tetap dan senantiasa bergerak,dalam suatu
lingkaranperedaran yang disebut siklus Hidrologi,siklus air,atau daur hidrologi.
Matahari yang memancarkan energi panas
memanasi daerah-daerah air di permukaan bumi terutama samudra dan laut,
sehingga terjadilah proses penguapan. Uap air tersebut kemudian bergerak naik
ke udara yang segera diikuti penurunan suhu. Pada ketinggian tertentu, uap air
yang mengalami kondensasi (pengembunan) berubah menjadi embun atau awan, lalu
tertiup oleh angin ke daratan dan turunlah hujan.
Hujan tersebut, baik beruap air, es,
maupun salju tidaklah diam di daratan, melainkan masih mengalami pergerakan,
ada yang mengalir ke sungai-sungai, ada yang menyerap ke dalam tanah
(infiltrasi), diserap oleh tumbuhan, dan ada yang menguap kembali ke atmosfer.
Akhirnya kembali lagi ke lautan atau samudra. Demikianlah air bergerak di
permukaan bumi, dalam tanah, ataupun di atmosfer bumi.
Banyaknya hujan pada setiap tempat dapat diketahui dengan pengukuran
curah hujan. Alat pengukur hujan disebut penakar hujan, terdiri dari bagan
ombrometer dan ombrograf. Di seluruh indonesia pada saat ini terdapat kurang
lebih 4.000 unit alat penakar hujan. Hasil pengukuran curah hujan dikirim ke
badan meteorologi dan geofisika (BMG) untuk dievaluasi lebih lanjut.
Alat pengukur curah hujan biasanya berfungsi untuk mengukur jumlah hujan
yang jatuh 24 jam perhari pada satu gelas ukur. Sedangkan alat pencatat hujan
otomatik mencatat jumlah curah hujan pada kertas pancatat yang setiap hari atau
minggu diganti dengan yang baru.
Berikut ini merupakan cara mengukur curah hujan. Pada waktu hujan kita
meletkkan gelas ukur atau bejana lain yang berbentuk silinder ke atas ataupun
membesar semakin ke atas. Simpan di lapangan terbuka. Setelah hujan selesai
kita akan melihat sejumlah air yang tertampung di dalam silinder/ bejana
tersebut. Tinggi air dalam bejana itu misalmya 30 mm, ini berarti tinggi
genangan air hujan di daerah tempat tersebut yaitu 30 mm, jika air hujan itu
tidak meresap, tidak mengalir, dan tidak menguap, itulah prinsip pencatatan
curah hujan.
Jika kita akan mengukur curah hujan
selama satu hari maka kita harus siap waspada selama sehari tersebut. Ketika
turun hujan pada waktu tersebut kita harus sudah siap meletakkan bejana tersebut
di lapangan terbuka. Selesai hujan kita harus langsung mencatatnya.tinggi air
dalam bejana tersebut misalkan 10 mm.di waktu sehari tersebut lalu hujan
lagi,maka kita harus menyiapkan bejana kosong,lalu didapat curah hujanya 15
mm.lalu selama satu hari tersebut tidak lagi turun hujan, maka jumblah hujan
ketika sehari tersebut sebanyak dua kali, yang pertama air hujan yang tertampung
10 mm dan kedua air hujan yang tertampung 15 mm, jumblahkan dan hasilnya adalah
25 mm, berarti curah hujan di tempat tersebut adalah 25 mm/hari.
Curah hujan didaerah khatulistiwa
pada umumnya lebih tinggi dari pada daerah lain di permukaan bumi. Hal ini
berhubungan erat dengan intensitas penyinaran matahariyang berpengaruh terhadap
proses penguapan dan derajat kelembapan udara. Semakin banyak proses penyinaran
yang di pancarkan matahari maka semakin besar penguapanya.
Jumblah curah hujan s
1 komentar:
kampung
Post a Comment